Monday, December 20, 2010

Mengayomi

istilah keren buat mengayomi, mungkin bisa dipadankan dengan "Servant Leadership".

seorang pemimpin adalah orang yg mengayomi org2 yg dipimpinnya.

ingatlah bahwa ketika kita dipercaya untuk memimpin, org2 yg dipimpin akan menaruh ekspektasi pada diri kita. Kita diharapkan untuk mengayomi.

sy bukan ahli bahasa Jawa, namun sepengetahuan saya, memang inilah makna dari mengayomi.

mari kita tidak berhenti untuk belajar menjadi servant leader.

請你喝一杯咖啡

Qing Ni He Yi Bei Ka Fei

artinya:"gw traktir minum kopi"

seingat saya, kata-kata ini jarang kita temui di negri kita sendiri.

yg ada:"gw traktir makan", "gw traktir minum", dll

di Taiwan, ungkapan ini cukup sering kita temui.

Why?

Apakah berarti Kopi merupakan minuman elit di Taiwan?
sy ga bisa memberi jawaban objektif.

yg jelas, di toserba2 Taiwan, sering kita temui "Kopi Mandheling" dari Sumatra, di antara jajaran kopi2.

Sebenarnya, Indonesia dikenal sebagai penghasil Kopi papan atas, di kalangan masyarakat Internasional.

Boleh donk kita bangga.

Ada sekilas angan-angan untuk punya kebun kopi, disertai kolam ikan yg menggunakan pompa bertenaga surya. Kemarin kebetulan baru mengunjungi sebuah kolam percontohan di NTU (National Taiwan University). Di tengah kolam tersebut, terdapat pompa air yg digerakkan oleh panel tenaga matahari. Dengan demikian, ketika ada tenaga matahari yg cukup, maka pompa akan memompa air, menyemburkannya ke atas permukaan kolam, guna menambah kandungan oksigen pada perairan kolam. Solusi yg simple, namun cukup cerdas.

Otomasi dan Otoenergi pertanian, perikanan, peternakan, mungkin banyak peluang yg bisa kita gali.

Friday, December 10, 2010

Awal dan Akhir

Setiap awal selalu ada akhir.

Hari ini ceritanya pindahan kantor. Bukan pindah kerja, tapi maksudnya gedung kantornya yg pindah.

jadilah hari ini kerja bakti, bersih2 kantor lama. Berhubung gedung kantor lama statusnya sewa. Ketika dikembalikan ke Penyewa, musti dalam keadaan rapi dan bersih.

Setelah semua OA (office accessories) dipindahkan. Tinggallah ruang-ruang kosong.

Saya baru 15 bulan bekerja di tempat ini. Namun sudah banyak kenangan terhadap tempat ini.

Di sela-sela bersih-bersih, saya sempat sekilah mendapati si Bos, duduk dan merenung. Tampaknya sedang "melow" mode on.
dari 2002, perusahaan ini dirintis, di gedung ini. Mulai dari satu petak, kemudian jadi 2 lantai, 3 lantai, sampai tahun kemarin menjadi 4 lantai. Tentu bagi beliau ini adalah tempat di mana ia telah berjuang banting tulang selama 8 tahun ini membangun perusahaan ini. Gimanapun, pasti ada suatu ikatan batin dengan gedung ini.

Kenyataan bahwa kami pindah ke kantor baru yg lebih luas, modern, dan bergengsi membuat momen ini menjadi momen untuk mengenang dan bersyukur, dan bukan mengenang dan menyesali.

Gedung kantor adalah sebuah benda fisik. Apa yg membuat kita akan rindu dengan gedung ini, sebenarnya adalah kehadiran rekan-rekan kerja kita.
Seringkali kita gunakan kata:
saya kangen rumah
saya kangen kampung halaman
saya kangen negri saya.

Walaupun secara linguistik, kalimat tersebut merujuk pada benda fisik, sebenarnya yg membuat tempat-tempat tersebut berartilah yg menggugah rasa kangen di hati kita.
Kebersamaan dengan teman-teman, suka dan duka, marahan dan baikan. It's all part of memory that make us misses that moment.

Sama halnya ketika kita ditinggalkan orang-orang yg kita kasihi. Kita besedih, menangis, karena walau secara fisik, tubuhnya masih di depan mata kita, secara kehadiran, dia tidak mungkin lagi bersama kita.

Di dunia religi, kehadiran ini identik dengan istilah roh. Kalo bahasa Inggrisnya: Spirit.

Kembali ke soal pindahan kantor tadi, Spirit dari gedung kantor lama, itulah yg akan membuat kita kangen.
Bayangkan kalo kita kangen, trus kembali ke gedung tersebut, sendiri.
Pasti kita akan merasa garing.
Ini bukti bahwa we miss the spirit, not the physical body.

Dulu saya sering menggunakan istilah Hadirat (English: Presence), tanpa mengerti makna yg terkandung di dalamnya.
Sekarang ketika menyebutkan istilah Hadirat, i know what it means.

Lalu apa hubungannya dengan Awal dan Akhir?

Ketika kita hidup sebagai makhluk sosial, ada waktu dimana kita mulai mengenal seseorang, dan mulai akrab. Lalu kita mulai merasakan hadirat teman kita tersebut.
Ketika kita berpisah karena satu dan lain hal, kita akan merasa kehilangan.
Ini adalah sesuatu yg wajar.
Bahwa segala sesuatu yg diawali, akhirnya akan berakhir.

Waktu sangat singkat. Kita tidak bisa membendung perubahan-perubahan yg dibawa oleh waktu. Namun, pastikan bahwa setiap waktu kita kelola menjadi momen-momen berharga.
Karena hadirat suatu saat pun akan berakhir. Kita hanya dapat mengelola sebaik-baiknya, dan bersyukur untuk setiap hadirat yg kita lalui bersama.
Dengan harapan, bahwa ketika akhirnya tiba, momen-momen itu menjadi kenangan manis dalam diri kita. Sama seperti hari ini menjadi momen yg manis bagi Bos saya, saya dan teman-teman kantor.

-Ajarilah kami menghitung hari-hari kami, agar kami beroleh hati bijaksana-